Technology

3/Technology/post-list

Lima Pelajaran Dari Virus Corona (2)

Setelah membahas lima pelajaran akibat virus Corona yang kini merajalela, ternyata masih ada lima pelajaran lain yang sangat positif. Kita sebut saja ini hikmah. Nikmat berbalut azab, bisakah kita mengatakan demikian? Bagaimana mungkin ini bukan blessing in disguise sementara dampaknya begitu berarti bagi manusia seluruhnya.

Sumber foto: mobile.abc.net.au

1 | Berperilaku lebih sehat

Karena tak ingin terkena infeksi virus Corona, setiap orang--tua atau muda--kini semakin peduli pada kesehatan mereka. Setiap hari perilaku sehat kian digalakkan. Bukan hanya mandi yang dirutinkan, tetapi juga cuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer. Selain rajin berolahraga dan berjemur di pagi hari, makan buah dan sayur juga jadi prioritas utama.  

2 | Bersikap lebih religius

Sebagai makhluk Tuhan yang kerdil dan tak berdaya, wabah Corona membuat manusia kian menyadari ketakberdayaan mereka. Bahkan terhadap makhluk Tuhan sekecil virus Corona pun kita ternyata tak berkutik sehingga mau tak mau harus berserah sepenuhnya kepada Allah. Oleh karena itulah, wabah Corona mendorong manusia menjadi semakin religius. 

Meski shalat berjemaah tidak dianjurkan diadakan lagi, termasuk shalat Jumat bagi kaum muslim, tetapi peribadatan di rumah bisa dipastikan semakin intens. Orang-orang banyak membaca Quran atau kitab suci mereka, lebih banyak mengobrol dengan keluarga dan bersama-sama mewujudkan keluarga yang dekat dengan Tuhan.

3| Lebih hemat

Karena anjuran social distancing digalakkan, perhelatan sosial pun berkurang. Pernikahan bisa dihelat lebih sederhana tanpa resepsi mewah yang menghabiskan dana belasan bahkan puluhan juta. Yang biasanya kongko dan nongkrong di kafe untuk jajan pun kini berdiam di rumah sehingga pengeluaran bisa ditekan. Ya memang masih bisa pesan makanan lewat layanan ojek daring seperti Grab Food dan GoFood, tetapi frekuensinya bisa sedikit dijarangkan karena khawatir juga bersinggungan dengan pengemudi.

4 | Lebih kreatif

Wabah Corona rupanya mampu membuat orang-orang lebih kreatif. Selama berada #dirumahsaja, atau Work From Home, banyak juga yang menghasilkan buku, video, dan banyak karya kreatif yang mungkin tak lahir seandainya Corona tak terjadi. Buku-buku asing diterjemahkan dan dihimpun menjadi PDF lalu dibagikan secara cuma-cuma. Tapi hati-hati juga sama e-book yang tidak resmi alias bajakan tanpa sepengetahuan penerbit/penulisnya, itu termasuk pelanggaran jadi enggak berkah.

5 | Lebih banyak barang gratisan 

Berkaitan dengan poin keempat, karena banyak orang terdorong bertindak kreatif, maka konsekuensinya banyak pula hal gratisan yang dibagi-bagikan. Komik tentang Corona dengan ilustrasi menawan bisa didapat tanpa bayar sepeser pun. Belum lagi materi kampanye berbentuk video atau platform lainnya.

Corona ternyata mengubah orang menjadi lebih positif walau terus dilanda kekhawatiran akan wabah yang belum juga ditemukan penawarnya ini. Yang penting tetap berusaha dan berpikir positif, selebihnya bertawakal kepada Allah. Semoga Corona segera berlalu mengingat sekarang sudah bulan Sya'ban dan akan diikuti Ramadhan.

Di tengah kecamuk wabah yang cukup menyita pikiran dan berdampak serius pada kehidupan sosial juga ekonomi, sebaiknya kita berpartisipasi aktif dengan mengurangi berita negatif yang bermuatan hoaks atau sekadar menakut-nakuti. Kalau harus membagikan kabar, cobalah menyaring terlebih dahulu. Mari perbanyak doa dan karya selama berada di rumah.

Bagaimana kabar kota teman-teman?
Share:

16 comments:

  1. Lebih banyak barang gratisan... Ehe ehe. Aku baca-baca di beberapa website juga menemukan dampak positif dari Corona, Bumi jadi lebih bersih. Polusi menghilang jug

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Tapi jangan pakai yang bajakan loh, apalagi karya kreatif seperti buku. Kecuali kalau memang dihibahkan oleh penulis atau penerbitnya. Bumi memang lebih bersih, kayak merasa lega terbebas dari kezaliman kita selama ini ya.

      Delete
  2. Setuju banget nih..salah satu bentuk partisipasi yg bisa kita lakukan di masa wabah corona ini adalah dengan mengurangi berita yang bermuatan hoaks yang ujung2nya malah bikin kita cemas dan antibodi menurun. Segala sesuatu memang ada hikmahnya. Mudah2an badai ini segera berlalu ya kak. Alhamdulillah situasi kota Bandung tetap kondusif aman terkendali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Kak. Berita hoaks selain berbahaya buat umum juga bisa menyebabkan kita berpikir negatif dan malah bisa sakit. Semoga hal-hal baik ini membuat kita juga baik setelah Coronavirus akhirnya pergi nanti. Moga Bandung dan seluruh Indonesia, bahkan dunia, makin kondusif. Manusia lebih bijak dan enggak semena-mena dalam mengeksploitasi alam.

      Delete
  3. Dan bumi jadi lebih berkurang polusi udaranya pastinya.Well pasti ada positif dan negatifnya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget. Polusi udara dan kebisingan sangat berkurang. Bumi bernapas lega, alam gembira ria, binatang pun dapat jeda dari rekayasa manusia, terutama binatang yang bukan buat konsumsi. Semoga dampak corona beneran baik bahkan setelah virusnya pergi.

      Delete
  4. Yang asalnya jarang berkumpul dengan keluarga dirumah bisa lebih banyak waktu untuk berkumpul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mas. Yang dulu ketemunya jarang jadi makin akrab saling mengenal.

      Delete
  5. Di balik semua yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya ya Kak, termasuk di balik wabah corona. Kita patut berterima kasih pada Corona.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Kang. Semoga kita bisa belajar dan jadi lebih baik setelah Corona berakhir.

      Delete
  6. Dibalik musibah emang selalu ada hikmahnya walaupun di saat ini di seluruh dunia keinginannya cuma satu ingin kembali normal ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga dunia segera pulih, Corona segera pergi ya Kak. Bisa meningkat kepedulian pada sesama kita bahkan setelah wabah.

      Delete
  7. Bagus banget tulisannya.
    Seperti kata ayat Allah, setiap yang terjadi pastilah sesuai kehendakNya
    manusia harus diingatkan untuk kembali ke bumi
    Karena kalo kadung terbang tinggi, jatuhnya bakalan sakit banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Musibah ini bisa kita terima dengan keluhan ataukah penuh pelajaran. Semoga cepat berlalu menjelang Ramadhan.

      Delete
  8. waaah beneran nambah kreatif sih kak
    yg biasanya masak sehari sekali, sekarang jd 2 kali dong
    yg jelas ini waktu yg tepat memperbaiki hubungan di rumah. karena punya banyak qtime dg org rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalau masak dua kali jadi lebih boros dong, hehe. Kudu kreatif menunya ya. Yang jelas memang lebih banyak waktu bersama keluarga. Semoga Corona segera berlalu.

      Delete

Sample Text

Copyright © biografi seorang pelupa | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com